12/03/2009

Bahan Ujian Akhir Semester TIK Kelas IX


1.1 Menjelaskan pengertian dasar Internet/ intranet

  • Menyebutkan pengertian internet
  • Menyebutkan pengertian intranet
  • Menceritakan sejarah perkembangan internet
  • Menyebutkan fungsi-fungsi layanan dalam internet
  • Menjelaskan manfaat internet
  • Menjelaskan efek negatif internet.


1.2 Mendeskripsikan dasar-dasar sistem jaringan di Internet/ intranet

  • Menjelskan dasar-dasar sistem jaringan
  • Menjelaskan macam-macam topologi jaringan
  • Menjelaskan terbentuk dan terhubungnya jaringan internet dari jaringan kecil menjadi internet.

1.3 Akses Internet

  • Perangkat untuk mengakses Internet
  • Mempersiapkan Komputer

1.4 Koneksi ke Internet

  • Berbagai tipe Koneksi Internet
  • Menghubungkan komputer ke Internet

Bahan tersebut dapat anda download disini:
1. Jaringan komp dan pemanfaatannya
2. Pengertian internet
3. Pengantar Internet
4. istilah internet
5. Macam Koneksi internet
6. Soal persiapan uas

Read More..

10/03/2009

BAHAN MID 1 TIK TAHUN 2009


1.1 Menjelaskan pengertian dasar Internet/ intranet

• Menyebutkan pengertian internet
• Menyebutkan pengertian intranet
• Menceritakan sejarah perkembangan internet
• Menyebutkan fungsi-fungsi layanan dalam internet
• Menjelaskan manfaat internet
• Menjelaskan efek negatif internet.

1.2 Mendeskripsikan dasar-dasar sistem jaringan di Internet/ intranet
• Menjelaskan dasar-dasar sistem jaringan:
- internet
- intranet
• Menjelaskan macam-macam topologi jaringan
• Menjelaskan terbentuk dan terhubungnya jaringan internet dari jaringan kecil menjadi internet.

Bahan ter sebut dapat anda download disini:
1. Jaringan komp dan pemanfaatannya
2. Pengertian internet
3. Pengantar Internet
4. istilah internet
5. Macam Koneksi internet
6. Soal persiapan mid


Read More..

8/09/2009

JANGKA SORONG

Jangka sorong adalah salah satu alat ukur panjang dengan ketelitian 0,1mm. Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter bagian dalam, diameter bagian luar dan kedalaman suatu benda. adapun cara penggunaannya di jelaskan sebagai berikut



Read More..

4/04/2009

3/03/2009

Hukum Ohm

Hukum ohm digunakan untuk menentukan hubungan arus listrik dan tegangan dalam sebuah hambatan.
Hukum ohm sendiri berbunyi: “Kuat arus yang melalui penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar”.Misalnya pada sebuah rangkaian yang terdiri lampu dan baterai, lampu yang dinyalakan dengan satu buah baterai akan menyala redup, dengan tiga baterai lebih terang, karena arus yang mengalir lebih besar. Jadi semakin besar beda potensial semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan
Nilai perbandingan beda potensial dengan arus listrik yang mengalir merupakan nilai resistansi (hambatan) yang dimiliki oleh penghantar dan nilainya tetap. Secara matematis hukum ohm dapat ditulis :

V / I = R

atau

V = I . R



Hukum ohm digunakan untuk menentukan hubungan arus listrik dan tegangan dalam sebuah hambatan.

Hukum ohm sendiri berbunyi: “Kuat arus yang melalui penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar”.Misalnya pada sebuah rangkaian yang terdiri lampu dan baterai, lampu yang dinyalakan dengan satu buah baterai akan menyala redup, dengan tiga baterai lebih terang, karena arus yang mengalir lebih besar. Jadi semakin besar beda potensial semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan

Nilai perbandingan beda potensial dengan arus listrik yang mengalir merupakan nilai resistansi (hambatan) yang dimiliki oleh penghantar dan nilainya tetap. Secara matematis hukum ohm dapat ditulis :

V / I = R

atau

V = I . R

V = beda potensial, satuan volt (V)
I = kuat arus listrik, satuan ampere (A)
R = hambatan listrik, satuan ohm (W)

Satuan hambatan listrik yang lebih besar dinyatakan dalam kilo ohm (kW) atau mega ohm (MW).
1 kilo ohm = 103 ohm

1 mega ohm = 106 ohm


Read More..

2/17/2009

Hukum Newton

Hukum I Newton
Hukum I Newton berbunyi: “Benda yang dalam keadaan diam akan mempertahankan keadaannya untuk tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan cenderung mempertahankan keadaannya untuk bergerak lurus beraturan dalam arah yang sama selama tidak ada gaya yang bekerja padanya”.

Sifat benda untuk mempertahankan keadaannya yang diam tetap diam, yang bergerak lurus beraturan tetap bergerak lurus beraturan disebut inersia benda.
Contoh inersia benda adalah: meja yang diam selamanya akan diam (tidak bergerak) selama tidak ada gaya yang bekerja padanya, karung di atas mobil terlempar ke depan ketika mobilnya tiba-tiba berhenti karena tabrakan.

HUKUM NEWTON
Hukum I Newton
Hukum I Newton berbunyi: “Benda yang dalam keadaan diam akan mempertahankan keadaannya untuk tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan cenderung mempertahankan keadaannya untuk bergerak lurus beraturan dalam arah yang sama selama tidak ada gaya yang bekerja padanya”.

Sifat benda untuk mempertahankan keadaannya yang diam tetap diam, yang bergerak lurus beraturan tetap bergerak lurus beraturan disebut inersia benda.
Contoh inersia benda adalah: meja yang diam selamanya akan diam (tidak bergerak) selama tidak ada gaya yang bekerja padanya, karung di atas mobil terlempar ke depan ketika mobilnya tiba-tiba berhenti karena tabrakan.

Hukum II Newton
Hukum II Newton berbunyi “Percepatan sebuah benda yang diberi gaya adalah sebanding dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda”
Dalam bentuk rumus hukum II Newton dapat dituliskan:
F = m . a
Bila gaya lebih dari satu


F = gaya (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (m/s2)

Hukum III Newton
Hukum III Newton berbunyi “Setiap ada gaya aksi, maka akan selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan”.
Pernyataan di atas menjelaskan bahwa setiap ada gaya aksi akan timbul gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.


Read More..

Gaya

Ketika kita menarik atau mendorong benda maka kita dikatakan melakukan gaya terhadap benda. Jadi, gaya adalah besaran fisika berupa tarikan atau dorongan. Gaya termasuk besaran vektor karena selain memiliki nilai juga memiliki arah.Satuan gaya menurut satuan SI adalah newton (N) satuan yang lain adalah dyne.
1 N = 105 dyne. Gaya dapat diukur dengan neraca pegas.

RESULTAN GAYA
Hasil perpaduan dua gaya atau lebih dalam satu garis kerja akan menghasilkan satu gaya pengganti yang disebut resultan gaya.
• Jika gaya F1 dan F2 searah, maka resultannya adalah jumlah kedua gaya itu
R = F1 + F2
• Jika gaya F1 dan F2 berlawanan arah, F1 > F2 maka
resultannya adalah selisih kedua gaya itu dan arahnya sesuai dengan gaya yang lebih besar
R = F1 - F2

PENGERTIAN GAYA
Ketika kita menarik atau mendorong benda maka kita dikatakan melakukan gaya terhadap benda. Jadi, gaya adalah besaran fisika berupa tarikan atau dorongan. Gaya termasuk besaran vektor karena selain memiliki nilai juga memiliki arah.Satuan gaya menurut satuan SI adalah newton (N) satuan yang lain adalah dyne.
1 N = 105 dyne. Gaya dapat diukur dengan neraca pegas.

RESULTAN GAYA
Hasil perpaduan dua gaya atau lebih dalam satu garis kerja akan menghasilkan satu gaya pengganti yang disebut resultan gaya.
• Jika gaya F1 dan F2 searah, maka resultannya adalah jumlah kedua gaya itu
R = F1 + F2
• Jika gaya F1 dan F2 berlawanan arah, F1 > F2 maka
resultannya adalah selisih kedua gaya itu dan arahnya sesuai dengan gaya yang lebih besar
R = F1 - F2
F1 = gaya pertama (N)
F2 = gaya kedua (N)
R = resultan gaya (N)


GAYA GESEKAN
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua permukaan benda, arah gaya gesekan berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda. Besarnya gaya gesekan ditentukan oleh kehalusan atau kekasaran permukaan benda yang bersentuhan.

Gaya gesekan yang terjadi sewaktu benda tidak bergerak disebut gaya gesekan statis.

Gaya gesekan yang terjadi sewaktu benda bergerak disebut gaya gesekan kinetis.
Besar gaya gesekan statis lebih besar dari gaya gesekan kinetis.

Contoh gaya gesekan yang menguntungkan
• Gaya gesekan pada rem dapat memperlambat laju kendaraan
Gaya gesekan pada alas sepatu dengan jalan, jika jalan licin orang yang berjalan bisa tergelincir

Contoh gaya gesekan yang merugikan:
• Gaya gesekan antara udara dengan mobil dapat menghambat gerak mobil.
Adanya gaya gesekan pada roda dan porosnya, sehingga dapat mengakibatkan aus

BERAT BENDA
Benda menarik benda lain karena benda memiliki massa, gaya tarik antara dua benda yang memiliki massa disebut gaya gravitasi atau gaya berat.
Massa benda di setiap tempat besarnya sama, tetapi berat benda dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.
Massa benda dapat diukur dengan neraca, sedangkan berat benda dapat diukur dengan neraca pegas atau dinamometer.

Perbandingan berat dan massa sebuah benda di suatu tempat selalu tetap. Perbandingan berat dan massa benda ini disebut percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi di bumi rata-rata 9,8 N/kg. Percepatan gravitasi di bulan 1,6 N/kg.
Hubungan antara berat benda, massa benda dan percepatan gravitasi secara matematis dapat dituliskan:

m = massa benda (kg)
w = berat benda (N) atau
g = percepatan gravitasi (N/kg) atau (m/s2)


Read More..

2/09/2009

Silabus KTSP SMP

Kumpulan Silabus , RPP , KTSP Yang dapat di download antara lain :

Untuk file zip butuh tool untuk extrax file, untuk file exe klik mouse dua kali langsung mengextrak sendiri ke target penyimpanan.

Geografi , Kelas 7 , Kelas 8 , Kelas 9
Ekonomi , Kelas 7 , Kelas 8 , Kelas 9
Matematika , Kelas 7, Kelas 8 , Kelas 9
Pkn untuk Kelas VII Silabus , RPP, Kelas VIII Silabus, RPP, Kelas IX Silabus, RPP
Biologi Kelas 7, Kelas 8 , Kelas 9
Bahasa Inggris , Kelas VII , Kelas VIII , Kelas IX
Sejarah Kelas 7 , Kelas 8, Kelas 9

Kumpulan Silabus , RPP , KTSP Yang dapat di download antara lain :

Untuk file zip butuh tool untuk extrax file, untuk file exe klik mouse dua kali langsung mengextrak sendiri ke target penyimpanan.

Geografi , Kelas 7 , Kelas 8 , Kelas 9
Ekonomi , Kelas 7 , Kelas 8 , Kelas 9
Matematika , Kelas 7, Kelas 8 , Kelas 9
Pkn untuk Kelas VII Silabus , RPP, Kelas VIII Silabus, RPP, Kelas IX Silabus, RPP
Biologi Kelas 7, Kelas 8 , Kelas 9
Bahasa Inggris , Kelas 7, Kelas 8 sem 1, sem 2, Kelas 9, sem 1, sem 2 ,

Sejarah Kelas 7 , Kelas 8, Kelas 9
IPA terpadu Kelas
IPA Fisika untuk Kelas 7, Kelas 8 , Kelas 9
Bahasa Indonesia Kelas 7,Kelas8 sem 1,
8 SMT 2kelas9



IPA Kimia untuk Kelas
Sosiologi untuk Kelas 7 , Kelas 8 , Kelas 9
Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK, Kelas 7, Kelas 8, Kelas 9
Pendidikan Seni Budaya Kelas 7,8,9 Seni Musik, Seni Rupa, Seni Tari, Seni Teater
Pendidikan Agama Islam (PAI) : Kelas 7, Kelas 8 , Kelas 9
IPS Terpadu TAG : Kelas 7, Kelas 8 , Kelas 9
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas 7, Kelas 8 , Kelas 9
Read More..

2/03/2009

Menentukan kelulusan dengan excel

Bagi Bapak Ibu Guru yang masih awam seperti saya dalam memanfaatkan excel, mari kita berlatih bersama.Mari kita mencoba memanfaatkan tiga fungsi logika IF, OR, dan AND sekedar mengingatkan ketiganya sebagai berikut :
Bentuk if (jika), if (Z,Y,Z) menghasilkan suatu nilai jika suatu kondisi yang kita uji bernilai benar (true) dan menghasilkan nilai lain jika kondisi yang diuji bernilai salah (false).
Bentuk or (atau), or (X1,X2,X3,……) menghasilkan true jika beberapa argument bernilai benar (true). Menghasilkan false jika semua argument bernilai salah (false)
Bentuk and (dan), and (X1,X2,X3,……) menghasilkan true jika semua argument bernilai benar (true). Menghasilkan false jika satu atau lebih gument bernilai salah (false)

Bagi Bapak Ibu Guru yang masih awam seperti saya dalam memanfaatkan excel, mari kita berlatih bersama, (orang awam berkolaburasi hehehehehe).

Mari kita mencoba memanfaatkan tiga fungsi logika IF, OR, dan AND sekedar mengingatkan ketiganya sebagai berikut :


Bentuk if (jika), if (Z,Y,Z) menghasilkan suatu nilai jika suatu kondisi yang kita uji bernilai benar (true) dan menghasilkan nilai lain jika kondisi yang diuji bernilai salah (false).


Bentuk or (atau), or (X1,X2,X3,……) menghasilkan true jika beberapa argument bernilai benar (true). Menghasilkan false jika semua argument bernilai salah (false)


Bentuk and (dan), and (X1,X2,X3,……) menghasilkan true jika semua argument bernilai benar (true). Menghasilkan false jika satu atau lebih gument bernilai salah (false)


Mencoba ketiga logika itu untuk menentukan kelulusan hasil tryout ujian nasional 2009,

” Peserta UN dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan UN sebagai berikut: memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.”


Dari kreteria kelulusan ujian nasional 2009 diatas bisa disederhanakan menjadi ke tiga logika if or and:

Peserta dinyatakan lulus ujian nasional jika:

semua nilai lebih besar sama dengan 4,25 dan rata-rata nilai lebih besar sama dengan 5,50, atau
maks 2 mapel bernilai lebih besar sama dengan 4,00 dan mapel lainnya bernilai lebih besar sama dengan 4,25 dan rata-rata nilaai lebih besar sama dengan 5,50
Artinya 2 logika itu bila salah satu terpenuhi berarti peserta lulus, tetapi mengingat logika 2 lulus maka logika 1 lulus, maka kita cukup merumuskan logika ke 2 saja dalam excel kita.


Logika yang kita bangun bila dihubungkan dengan 6 (misal a, b, c, d, e, f) mata pelajaran menjadi:

Jika pelajaran a >= 4 dan b >= 4 dan c>= 4,25 dan d>= 4,25 dan e>= 4,25 dan f>= 4,25 dan rata-tara>=5,50 atau

Jika pelajaran a >= 4 dan b >= 4,25 dan c>= 4 dan d>= 4,25 dan e>= 4,25 dan f>= 4,25 dan rata-tara>=5,50 atau

Jika pelajaran a >= 4 dan b >= 4,25 dan c>= 4,25 dan d>= 4 dan e>= 4,25 dan f>= 4,25 dan rata-tara>=5,50 atau

Jika pelajaran a >= 4 dan b >= 4,25 dan c>= 4,25 dan d>= 4,25 dan e>= 4 dan f>= 4,25 dan rata-tara>=5,50 atau

Jika pelajaran a >= 4 dan b >= 4,25 dan c>= 4,25 dan d>= 4,25 dan e>= 4,25 dan f>= 4 dan rata-tara>=5,50 atau

Jika pelajaran a >= 4,25 dan b >= 4 dan c>= 4 dan d>= 4,25 dan e>= 4,25 dan f>= 4,25 dan rata-tara>=5,50 atau

Jika pelajaran a >= 4,25 dan b >= 4 dan c>= 4,25 dan d>= 4 dan e>= 4,25 dan f>= 4,25 dan rata-tara>=5,50 atau

Jika pelajaran a >= 4,25 dan b >= 4 dan c>= 4,25 dan d>= 4,25 dan e>= 4 dan f>= 4,25 dan rata-tara>=5,50 atau

Jika pelajaran a >= 4,25 dan b >= 4 dan c>= 4,25 dan d>= 4,25 dan e>= 4,25 dan f>= 4 dan rata-tara>=5,50 atau

Jika pelajaran a >= 4,25 dan b >= 4,25 dan c>= 4 dan d>= 4 dan e>= 4,25 dan f>= 4,25 dan rata-tara>=5,50 atau

Jika pelajaran a >= 4,25 dan b >= 4,25 dan c>= 4 dan d>= 4,25 dan e>= 4 dan f>= 4,25 dan rata-tara>=5,50 atau

Jika pelajaran a >= 4,25 dan b >= 4,25 dan c>= 4 dan d>= 4,25 dan e>= 4,25 dan f>= 4 dan rata-tara>=5,50 atau

Jika pelajaran a >= 4,25 dan b >= 4,25 dan c>= 4,25 dan d>= 4 dan e>= 4 dan f>= 4,25 dan rata-tara>=5,50 atau

Jika pelajaran a >= 4,25 dan b >= 4,25 dan c>= 4,25 dan d>= 4 dan e>= 4,25 dan f>= 4 dan rata-tara>=5,50 atau

Jika pelajaran a >= 4,25 dan b >= 4,25 dan c>= 4,25 dan d>= 4,25 dan e>= 4 dan f>= 4 dan rata-tara>=5,50

File contoh dapat anda download disinidisini

Read More..

1/28/2009

Kisi kisi UAN 2008/2009

Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menjelaskan dasar-dasar mekanika (gerak, gaya, usaha, dan energi) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Selengkapnya kisi kisi tersebut dapat dibaca pada permen 78. Read More..

1/23/2009

Besaran dan Satuan

Besaran didefinisikan dengan dua cara, yaitu definisi besaran secara umum dan secara fisika. Definisi besaran secara umum adalah segala sesuatu yang dapat diukur, misalnya warna, indah, cantik, panjang, luas, volume dan lain-lain.
Definisi Besaran secara fisika adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka eksak, misalnya panjang, luas, volume, dan kecepatan sedangkan warna, indah, cantik bukan termasuk besaran secara fisika karena ketiganya tidak dapat dinyatakan dengan angka eksak.
Besaran fisika dibagi menjadi dua macam yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Dalam Sistem Internasional (SI) ada 7 besaran pokok yang mempunyai satuan dan 2 besaran pokok yang tidak mempunyai satuan.

Read More..